This is my story..
(pelangi setelah hujan di geofisika)
pernah dengar kata-kata ini?
"there's a treasure under the arc of rainbow""ada sebuah harta karun yang terdapat di bawah lengkungan pelangi"
sebuah kata-kata yang sederhana tapi menyiratkan makna yang begitu dalam.perlahan aku pun mengerti akan makna dari ungkapan itu, seiring dengan berjalannya waktu bersama kalian disekitarku.
Waktu aku masih kecil, aku paling senang kalau hujan turun. Entah itu karena ingin bermain di tengah turunya hujan atau karena setelah hujan akan muncul pelangi yang akan membuat aku berdecak kagum dan tersenyum melihatnya. Padahal tidak selamanya saat hujan reda pelangi akan muncul.
Namun tidak ada salahnya jika berharap akan muncul pelangi setelah hujan karena seperti manusia yang butuh harapan disetiap masalah agar setelahnya itu akan melihat pelangi yang indah.
Sekarang, sedikit demi sedikit aku tahu arti dari ungkapan itu.
Seiring berjalannya waktu, dengan kalian di sekitarku yang mengajarkan aku arti dari sebuah pengharapan disetiap masalah yang datang. Dengan kalian yang mengajarkan aku tentang senyuman dan candaan sebagai harapan dari setiap masalah.
Saat kesusahan menghampiri, kalian mengajarkan ada senyuman dibalik semuanya. Ada pelangi setelah hujan.. Aku percaya itu. Kalaupun pelangi tidak muncul selamanya muncul setelah hujan tapi aku punya harapan. Karena harapan akan membawa aku menggapai impian. Dan harapan itu yang aku sebut "harta karun". Harta karun di bawah lengkungan pelangi.
Bersama dengan kalian pelangiku akan menjadi sangat indah.
Ungkapan itu begitu indah..
seindah apa yang diciptakan Allah untuk menjadikan fenomena terbentuknya pelangi itu.
saat butiran-butiran hujan ditembus oleh kisi-kisi sinar matahari..
berpendar memancarkan wana-warna yang sangat indah.
Ini adalah pelangi setelah hujan bersama kalian di sekitarku. Bersama kalian aku percaya akan ada senyuman dibalik kesusahan..![]() |
| (Pelangi setelah hujan dengan kalian) |
![]() |
| (senyuman kalian setelah sesuatu yang melelahkan. he..he..he..) |
![]() |
| (under my umbrella.. ella..ella e..e..e..ee) |
![]() |
| (Keep smile like this sist...) |
__30 Oktober 2011 with my true friends__






“Welcome in Naminara Republic”, begitulah kata sambutan saat menjejakkan kaki di Pulau Nami yang terletak di Chuncheon-si, Provinsi Gwangwon-do, Korsel. Dari Seoul, pulau mungil ini bisa ditempuh selama 1,5 jam sampai tiba di Dermaga Gapyeong. Perjalanan lalu disambung dengan kapal feri, menyeberangi Sungai Han selama 10 menit. Kapal ferinya sangat unik, dihiasi bendera-bendera negara di dunia yang berkibar-kibar aneka warna, cocok dengan slogannya, “Di Naminara (Republik Negara Nami), kita semua bersaudara.” Memang mulai dari loket pembelian tiket yang bertuliskan “Imigrasi” hingga sistem pulau ini yang bagai sebuah negara, yang dengan hangat menerima semua budaya dan wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
Nama Pulau Nami diambil dari Jenderal Nami, pahlawan muda Korea pemberani yang telah menjadi jendral di usia 25 tahun. Makam Jendral Nami terletak di Pulau Nami, lengkap dengan kisah heroiknya. Namun kepopuleran Pulau Nami dimulai sejak drama “Winter Sonata” yang dibintangi Kang Jun-sang (Bae Yong-jun) dan Jung Yu-jin (Choi Ji-woo), menggunakan Pulau Nami sebagai lokasi syuting. Drama ini meledak di berbagai negara asia, terutama Jepang, China, Thailand dan Indonesia.
Kala musim gugur datang, pulau ini memang sungguh romantis. Daun-daun di pepohonan yang berbaris lurus beralih warna menjadi kuning, coklat, dan merah, benar-benar bagaikan sebuah lukisan. Di berbagai sudut pulau ini dihiasi foto-foto berisi beragam adegan dalam sinetron itu. Bahkan, dipasang juga patung Bae Yong-jun atau Choi Ji-woo, yang menjadi lokasi motret para turis yang narsis.

